Rabu, 22 Agustus 2012


bore up

Dongkrak Motor dengan Bore Up

Performa motor dengan bore up


Meningkatkan performa dan tenaga tunggangan besi dengan cara bore up saat ini menjadi pilihan para pemodifikasi motor. Dengan cara ini dianggap lebih hemat dan praktis.
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM)



Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda.


Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar.
u mau be up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm – 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.


Kalau mau Bore Up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.
Contoh sedikit motor yang udah sukses untuk Bore Up
Spek Jupie z

� Piston 71mm
� Langkah 64mm By Proff
� Head standart & Klep Tiger Ori By Proff
Setingan Klep pakai Baja
� Noken As 1.5mm By Proff
� Cdi Shogun Shindengen
� Kopling : 6 Plat & Kampas
� Knalpot AHRS full modif,Leher-
Dibikin besar
� Gir Depan 15 Belakang 28
� Ban 250 � 215
� Ratio Standart
� Karbu Tm 34mm


Spek FU
� Piston 71mm
� 54mm By Proff
� Klep Ori
� Noken As By Proff
� CDI Shogun Shindengen
� Knalpot AHM
� Karbu 30mm
� Ratio Standart
� Gir Standart 


Korek motor Satria 2-tak

Korek motor Satria 2-tak

KOHAR SATRIA 2 TAK 
Mesin korek harian (blok n head), kalo sudah tidak sayang boleh juga oversize 50 (cc naik 2,1) atau oversize 100 (cc naik 4,2), klo tidak percaya coba dihitung pake rumus deh! Tapi gerak piston n silinder jangan sampe seret, dibikin agak longgar aja (naik turun piston lancar).
Biar ga ketinggian kompresi head n blok pake paking 1, trus piston di papas kiri kanan (jarak harus sama) mulai dari tepi atas sampe mepet linier ring seher atas.
Jangan lupa spuyer2 dinaikin (pilot 40-50 tergantung mana yg lebih sip), lepas saringan boleh tapi kalo bisa pake saringan udara racing yg bahannya foam/busa (merk MCC, KITACO). Kalo pake saringan tarikan atas jadi bagus, kalo ga tarikan atas jadi kurang (top speed kurang dapet).
Pengapian standar dah cukup, tapi kalo mo lebih bagus lagi ya ganti racing, busi iridium, koil BLUE THUNDER (KITACO kurang bagus!), CDI standar cukup.
Pas setting karburator minta setting kering aja, karena kalo basah jadi agak rewel, trus pin skep cukup ditengah aja, kalo pingin lebih boros lagi ya tinggal pake paling bwh toh! Trus kalo mau sih tetep pake langsam, karena pake ato ga sama aja, loe malah ga cape main gas (bikin boros), harian kan?!
Setel oli samping jangan terlalu boros, perkiraannya asap jangan terlalu banyak. Trus cukup pake yg semi sintetik aja, pake yg full ga terlalu pengaruh, alias sama aja!!
Nah skrg sampe di knalpot. Pake bobokan boleh asal bagus aja, tapi saran gw beli knalpot yang tipe lehernya sempit memanjang kayak punya ninja gitu! Biar napas motor loe ga cepet abis alias panjaaaang! Merk AHRS, AHM, Spyder juga ada, merk ga penting lah, asal bahannya bagus!
Kalo mo lebih komplet lagi, pake cakram gede (setting kampasnya jangan sampe seret!), kabel rem racing depan belakang, per kopling ganti racing biar tarikan jadi spontan yah!
Ganti juga gigi primer +/- Rp. 250rb harganya, trus ban pake aja ukuran 90/70-17 depan belakang, buat jalan ga rata bagus rebahnya (ga jln di sirkuit kan?) ga usah battlax lah! Sebenernya pake ban belakang ukuran 100/70-17 lebih lengket lagi, tapi anginnya lo bikin 35
Punya duit lebih? Ganti monoshock pake punya NSR (ga usah yg ori pake merk YSS Rp. 250rb - Rp.300rb), per lebih tebal jadi ga goyang pantatnya, pas pasang jangan lupa dudukan di ganjal pake ring pelat soalnya punya NSR dudukannya lebih kecil.
Motor loe tinggal diisi pertamax, ga perlu yg plus kok. Ingat! oli samping jangan diisi langsung ke tangki biar takarannya pas n ga berubah2, oke!
Nah soal bodi, loe papas aja spakbor depan bagian belakang kira2 separoh, biar mesin kena angin lebih banyak aja, kan mesin loe dah jadi lebih panas, ingat jangan lepas sayap sama sekali, karena pengaruh ke aerodinamika motor loe (coba loe liat mtr road race yg jawara2).

TIPS:
Coba kejar RX-KING dulu, kalo ga dapet turunin lagi klip skep ke paling bawah, trus stel lagi angin motor loe, kalo KING dah kena coba kejar TIGER di jalan yg panjang, kalo masih ga bisa nempel tinggal lo ganti gear belakang loe yag 1 ato 2 mata lebih kecil, TIGER dah lewat coba loe kejar CBR 150, bisa nempel ga loe??!! (itu kl lo punya nyali lebih ya). Kalo kalah ato berat ngejar bebek tertentu, king, ato tiger, berarti motor2 itu speknya dah korek abis2an, mungkin udah bore up gede2an.


Basic 2 stroke Tuning
Merubah tenaga dari mesin 2 tak sesungguhnya sangat simple ketika kamu mengetahui teknik dasar mesin 2 tak. Kebanyakan kesalahan adalah memilih kombinasi yang kurang pas dari komponen mesin sehingga mesin justru berlari lebih parah dari standardnya, pernah mengalami? Karena memodifikasi mesin 2 tak memerlukan tidak hanya budget yang besar dalam pendanaan melainkan juga strategi modifikasi. Seperti kutipan graham bell pada halaman pertama buku TWO-STROKE PERFORMANCE TUNING karangannya, modifikasi dan pengerjaan yang terlalu berlebihan ( bore up , porting terlalu lebar / tinggi ) bisa jadi justru menyakitkan karena hasil yang jauh dari harapan. Namun pengerjaan sederhana, berhati-hati, dan menunda untuk modifikasi extreme belakangan bisa jadi adalah kunci kinerja mesin 2 tak.

SIKLUS MESIN 2 TAK
PRINSIP KERJA 2 TAK
Meski mesin 2 tak terlihat lebih simple dari mesin 4 tak, dengan komponen yang sangat sedikit, hanya piston didalam silinder, namun sesungguhnya mesin 2 tak sangat komplex dalam kalkulasi : utamanya memanfaatkan dinamika gerak gas dalam mesin untuk menghasilkan tenaga. Ada fase-fase berbeda yang sangat berpengaruh didalam crankcase maupun didalam blok cylinder pada waktu bersamaan, sehingga mesin 2 tak mampu bekerja lebih efisien (hanya cukup 360 derajat putaran kruk as, dibanding 720 derajat putaran kruk as oleh mesin 4 tak) inilah yang menyebabkan ledakan tenaga mesin 2 tak terasa menyengat dibanding 4 tak. Rahasia tenaga mesin 2 tak adalah pengaturan kompresi primer dan sekunder didalam mesin.
Inilah mengapa seringkali kita menyarankan pada rat rider kalau ingin mengirim mesin untuk dikerjakan sebaiknya seluruh mesin atau motornya dipaketkan sekalian, karena tidak cukup hanya modifikasi blok atau head saja. Mari kita amati cara kerja mesin 2 tak dalam sisi dinamika gas :
1) Awal mula piston berada pada titik mati atas (TMA , nol derajat kruk as) bunga api mulai meletik dan gas dalam ruang bakar menyebar dan mendorong piston turun sebagai awal langkah usaha. Gaya dorong piston ini menekan gas ke dalam crankcase hingga menyebabkan petal terbuka. Kompresi pada kruk as tersebut penting untuk menimbulkan kekuatan hisap pada reed valve, apalagi dibantu membran seperti v-Force dengan banyak katub buluh sehingga meski kompresi rendah campuran gas segar sudah dapat dengan mudah masuk. Pada sudut 90 derajat kruk as, dan piston berada dalam akselerasi negatif maksimum, porting exhaust terbuka sebagai tanda berakhirnya langkah usaha. Gas panas akan terbuang dengan sendirinya keluar ke knalpot. Kompresi pada kruk as mulai melemah saat porting transfer mulai terbuka. Tekanan dalam silinder harus diturunkan lebih rendah dari tekanan pada crankcase dengan tujuan agar gas yang tidak terbakar dapat keluar dari transfer ports selama masa pembilasan.
2) Transfer port terbuka sekitar 120 derajat sebelum titik mati bawah (TMB). Pembilasan dimulai. Artinya gas segar keluar dari porting transfer dan menyatu untuk membentuk sebuah siklus. Gas akan bergerak ke atas menuju belakang silinder dan berputar terus membilas sisa gas pembakaran dari proses power stroke. Penting bahwa sisa gas pembakaran harus dibuang sempurna, untuk membuka ruangan bagi campuran udara segar ke dalam ruang bakar. Itu adalah kunci membuat tenaga besar pada mesin dua tak. Semakin banyak gas segar yang mampu di kompresi pada kubah pembakaran = semakin besar tenaga tercipta!

Sekarang gas segar juga turut terbuang hingga bagian header pada knalpot. Tapi gas segar ini tidak akan lolos begitu saja karena gelombang tekanan kompresi mempunyai pantulan dari desain ujung pipa knalpot yang baik, untuk membawa paket gas segar kembali ke dalam silinder sebelum piston menutup seluruh lubang porting. Inilah keunikan dari efek SUPER CHARGE pada mesin 2 tak. Dari sini terlihat betapa pentingnya desain knalpot 2 tak, perhitungan matang untuk mengurangi trial n error sangat dibutuhkan. Keunggulan utama dari mesin 2 tak adalah bahwa mereka mampu membakar lebih banyak udara/bahan-bakar dibandingkan kapasitas mesin yang terhitung melalui kalkulasi. Sebuah contoh : Mesin 4 tak 125 cc sesungguhnya mungkin hanya mampu membakar 110 cc campuran udara/bahan-bakar dalam silinder, dengan efisiensi pabrikan 88 % (kemungkinan lebih rendah dari itu) sedangkan mesin 2 tak 125 cc standard kemungkinan bisa membakar 180cc campuran udara-bahan bakar didalam silinder. Mampu melihat bedanya? Bisa membuat gambaran bagaimana merancang mesin 4 tak agar mampu melawan mesin motor 2 tak?

porting 2 tak
3) Kini kruk as telah berputah melewati titik mati bawah (180 derajat) dan piston memulai langkah upstroke. Gelombang kompresi yang memantul dari pipa knalpot membawa gas segar kembali melewati exhaust port (kini juga berfungsi menjadi inlet port bukan?) seiring piston menutup seluruh porting maka kompresi dimulai. Di dalam kruk as, tekanan menjadi lebih rendah dari tekanan atmosfer, menimbulkan kevakuman dan hisapan ini akan mebuka katub buluh dan memasukkan gas segar ke dalam crankcase.

4) Gas yang tidak terbakar akan tertekan dan beberapa saat sebelum piston meraih TMA, sistem pengapian akan meletikkan bunga api dan memulai proses pengapian. Dan siklus akan terus berulang.
Pelajari bagaimana proses dasar mesin 2 tak bekerja. Kapan porting mulai terbuka dan tertutup dalam durasi derajat kruk as, niscaya modifikasi kita akan berada pada jalan yang tepat.

PORTING
Porting dalam silinder didesain oleh para insinyur untuk menciptakan tenaga dalam rentang RPM tertentu sehingga menghasilkan karakter mesin tersendiri. Mengurangi metal dalam porting (exhaust dan transfer) berarti merubah durasi, luasan area, volume, serta sudut porting dengan tujuan untuk menentukan rentang tenaga sesuai kondisi trak dan karakter pengemudi. Sebagai contoh, mengendarai RM250 pada pegunungan berbatu perlu penyetelan agar tenaga lebih berisi pada putaran bawah – menengah karena mendaki lembah dan kelembaban udara pegunungan. Bagaimana kita mampu memodifikasi sebuah mesin? Sebelumnya kita harus mendapat sebanyak mungkin data dan informasi tentang karakteristik mesin standard pabrikannya. Kalkulasi ini penting ketika menyangkut PORTING – LUASAN AREA – DURASI. Ukuran area porting dan durasi berhubungan dengan kapasitas mesin dan RPM (mirip durasi noken as bukan?) Kemudahan kita memahami mesin 4 tak akan membawa kita pada pemahaman lebih dalam pada dinamika mesin 2 tak. Mudah untuk membuat 2 tak kencang, lebih mudah membuat mesin 2 tak lambat. Dan perlu kalkulasi mendalam untuk menciptakan mesin 2 tak yang Sangat Kencang!.

CYLINDER HEAD
Cylinder heads bisa dibentuk ulang untuk menciptakan karakter mesin. Head dengan diameter kecil dan ruang bakar yang dalam, serta squish lebar ( 60% dari area boring ) Dikombinasi dengan rasio kompresi 9 : 1 akan sangat pas dengan karakter mesin motorcross. Serta beberapa kombinasi lain akan memunculkan karakter mesi yang berbeda. Squish lebar dengan kompresi tinggi akan menciptakan turbulensi gas dalam ruang bakar. Diukur dalam satuan Maximum Squish Velocity, dalam satuan meter per detil. Supercross engine harus memiliki MSV sekitar 28 m/s. Perlu software khusus untuk menghitung MSV. Dalam buku graham bell, ada patokan tersendiri untuk menentukan karakter mesin (power band – RPM range).

CARBURATOR
Karburator pada mesin 2 tak adalah nyawa setelah modifikasi porting dan pengaturan kompresi. Karena durasi porting akan mempengaruhi puncak RPM mesin maka venturi karburator yang pas harus dilakukan dengan hati-hati. Secara umum, karburator kecil memiliki velocity tinggi dan cocok untuk karakter mesin yang mengandalkan torsi , dan tenaga pada RPM menengah. Untuk mesin 2 tak 125 cc, karburator dengan venturi 34mm akan cocok untuk berlomba pada supercross yang membutuhkan tautan-tautan torsi menuju power sangat cepat. Karburator 36 mm akan bekerja untuk yang membutuhkan speed.

REED VALVE
Membran! Sudah kami bahas panjang lebar tentang pentingnya klep pada motor 2 tak ini. Berpikirlah membran ini seperti klep pada mesin 4 tak. Semakin besar klep dengan luasan area yang lebar akan sangat bermanfaat untuk diperas tenaganya pada putaran mesin tinggi. Membran dengan lidah berjumlah 6 atau lebih akan menjadi pemimpin di lomba, disaat mesin dengan katub buluh berjumlah 2 atau 4 kehabisan nafas.

Ada 3 faktor penentu dalam pemilihan mebran : Sudut petal, Material petal, Ketipisan katub buluh. Rahasia tingkat tinggi ala mekanik internasional akan mudah kamu dapatkan pada membran buatan v-force, kala kita sudah kehabisan akal memodifikasi membran standard dengan main ganjal dan porting rumah membran. Material petal dari karbon kevlar yang sangat ringan akan membantu akselrasi hingga mensuplai di putaran tinggi. Pastikan mesin anda disokong perangkat isitimewa ini sebelum berlomba. Kekalahan akan terasa menyakitkan jika kita tidak mempersiapkan mesin pacuan kita dengan sempurna.


PIPA KNALPOT
Gelombang energi akan banyak dipasok dari hitungan dan desain knalpot yang tepat! Diameter, panjang, terutama 5 bagian utama dari pipa knalpot 2 tak akan menjadi daerah rawan untuk menciptakan tenaga pada RPM tertentu. Area itu adalah : Header, Difuser, Dwell, Baffle, dan Stinger. Secara umum, knalpot yang baik harus mampu menaikkan tenaga pada rpm lebih tinggi. Pastikan keseuaian silinder mesin dengan knalpot serta RPM yang akan sering dipakai sebelum memesan sebuah knalpot.

TIPS UNTUK BORE UP CYLINDER
Ketika kamu merubah kapasitas dalam silinder mesin, ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Seperti : porting, rasio kompresi, jetting karburator, silencer dan timing pengapian. Ukuran dan durasi porting exhaust dan intake terbuka, berbanding dengan kapasitas mesin dan RPM. Ketika dinding liner digerus untuk memasukkan piston yang lebih besar, sadarkah bahwa transfer port akan berubah sudut, dan porting exhaust akan mengecil? Dan ketika kamu langsung saja melakukan hal ini, maka torsi pada RPM rendah akan melimpah, dan tenaga diputaran atas melemah.

Merubah sudut ruang bakar harus dilakuakan , serta rasio kubah dengan squish harus diatur ulang menyesuaikan diameter piston yang baru. Piston lebih besar berarti turbulensi lebih keras, sehingga squish harus dipersempit. Volume kubah ruang bakar harus diatur menyesuaikan kapasitas mesin yang baru. Atau mesin hanya akan terasa ’berhenti’ di putaran tinggi, berlari datar begitu saja. Bahkan lebih buruk akan timbul detonasi.


bore up jupiter 250cc

bore up jupiter 250cc

lagi2 datang sebuah tantangan yang telah diberikan kepada kami untuk melakukan bore up jupiter z yang awal ccnya 105,975 cc ini menjadi 250cc.mantabzzz!!! seher scorpio oversize 50 kita benamkan dan tidak tanggung2,stroke juga kita ubah menjadi 63mm.didapat hasil : 3,14x70,5x70,5x63 :4 = 245,803cc





stroke kita mengandalkan dengan memakai aplikasi pen stroke,dan memakai bandul kruk ass vega zr
 pir klep kita mengandalkan pir klep sonic,klep mengandalkan klep honda tiger in 31 ex 28 dengan perbandigan rasio kompresi 13:1



gigi rasio ::
1.13-37
2.18-32
3.21-29
4.20-22

gear sproket 13-30 untuk jarak 201 meter tembus 6,31 detik


Korek mesin Kharisma image

Korek mesin Kharisma

image

Noken As Kharisma Harian
 
Noken as untuk motor seperti mesin penghidupan, tanpa mengesampingkan fungsi komponen lain,tanpa noken as semua jadi percuma,karena noken as mengatur masuknya suplay makanan(bahan bakar) dan pengeluaran(Exhaust).Karena terlalu penting peran Noken As kita harus cermat membuat atau memilihnya. Dalam pertimbangan itu kita juga harus memperhatikan  kapasitas mesin motor , bobotnya, perbandingan final gir, perbandingan transmisi dan yang terakhir orientasi motor apa yang akan kita buat.
Fungsi pengerjaan noken as /  kem adalah mendapatkan sebuat noken as yang lebih berdaya guna saat dipasang pada mesinmu TANPA PERLU mengetahui durasi, overlap, lift, lsa dan lain-lain. Sebuah contoh, mesin dengan kapasitas mesin kecil, membutuhkan torsi besar untuk dapat diproduksi, utamanya saat kecepatan rendah. Noken as racing dengan durasi lebar dengan lift (angkatan klep) sangat tinggi adalah jawaban yang salah! Meski tampak hebat di mesin balap, tapi di mesin jalan raya dengan kompresi relatif rendah motor malah perlu waktu untuk keluar dari halaman rumah menuju jalan raya.
Untuk pemakaian jalan raya, kita berkompromi dengan riset terhadap mesin standard, dimana stasioner (idle) , respon gas, kenyamanan berkendara dan emisi gas buang menjadi perhatian penting. Dan ketika kamu ingin memasang sesuatu selain noken as yang diproduksi masal pada mesinmu, kita menawarkan noken as dengan durasi 240 / 270 derajat, terhitung saat klep terangkat 0.25 milimeter.
Dengan perbandingan kompresi rendah , durasi pendek lebih dibutuhkan. Hal ini dikarenakan ketika durasi meningkat, begitu juga overlap. Dan ketika proses overlaping ( posisi kedua klep terbuka ) meningkat, maka dilusi gas buang , campuran udara/bahan-bakar segar yang ikut terbuang meningkat dan menghasilkan tekanan silinder menjadi hilang saat di putaran rendah. J
Jadi lebih baik kita mulai dari overlap yang sedikit rendah – baik angkatan klep maupun durasi – untuk menjaga sebanyak munkin tekanan silinder.
Untuk itu kami menciptakan Noken As Kharisma Harian untuk meningkatkan torsi dan tenaga mesin standard , tanpa perlu ubahan apapun pada sektor lain, instal dan dapatkan karakter mesin yang lebih bertenaga dibanding sebelumnya. Jangan terlalu berlebihan dalam pengerjaan kem,terlalu kurus jangan, apalagi terlalu gemuk.

BORE UP HONDA ASTREA GRAND (100cc)

Mendongkrak tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan diameter piston pengganti jadi terbatas.
kalo enggak tahu cara mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas.
untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston honda Sonic dengan diameter piston 58 – 60mm.
yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase juga ikut dibuka.
setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagiancrankcase tetap kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.
crankcase_legenda.jpg
kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.
jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya.
blog_legenda.jpg
tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.
nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.
setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.

Selasa, 21 Agustus 2012

Jupiter Z '09 : FOKUS PENGAPIAN, AKSELERASI NGACIR


Banyak tim yang berbasis privateer, tetapi tertata manajemennya. Tak hanya aktif di lintasan, tetapi juga gape mengorek kuda besi, termasuk tim Andy Speed Mad Racing Destroyer yang punya base camp di YKP Pandugo II/L-21, Surabaya. Selain aktif turun di seeded, tim ini juga aktif menurunkan gacoan di kelas MP3. Dan bagaimana persiapan Cak Mad ketika mengikuti pesat nya perkembangan tekhnologi 4 tak yang semakin singkat.
“Taruhannya tak ada lagi, terkecuali harus bermain serba jeli dan extreme, itu ketika saya memakai barometer tim papan atas," wejang Cak Mad. Ramuan korekan MP3 kali ini dimulai pada part doping pengapian yang menjadi salah satu point penunjang pertarungan racer pemula yang bermain di MP3.

Alasannya jelas, doping pengapian menentukan karakter racer. Racer yang demen full throttle makin mantap kalau disuport pengapian bergaya DC Totalos. Itu juga berdasar pada karakter pemula Rendy Yusri pembalap nya.


Cara ini diterapkan untuk mendongkrak gasingan bawah lebih drastis saat keluar tikungan usai menusuk chamber atau U-Turn. Peluang mengovertake nya ada disini. “Sip nya lagi pengapian DC, muntahan arus listrik sejak rpm rendah sudah besar debit nya, sebab langsung tersuplai oleh aki, ”kata Cak Mad.


Tapi untuk rotor magnet tetap saya aplikasi standar nya tapi bubutan hingga tersisa 450 gram. “Sedang fly wheel

di sisi luar gigi primer saya pakai ringan 250 gram, dengan desain diameter kecil tapi tebal, untuk menunjang gasingan bawah agar lebih liar, ”tutur Cak Mad.

Sebagai program pengapiannya, cak Mad percayakan pada CDI Rextor jenis Pro Drag, yang optimal menghasilkan kurva lebih rapat di gasingan bawah. Jadi klop dengan kemampuan Rendy Yusri sang racer yang demen full throttle di gasingan bawah.


“Kalau koil disuport milik YZ-125, tapi belinya pas usai gelaran motocross jadi langsung lepas dari SE, ”sengit Andy manajer nya dengan maksud menghindari barang KW. Mengapa program pengapian wajib diperingan di gasingan bawah ?


“Wajar, sebab Jupiter-Z tipikal nya long stroke,”singkat Cak Mad. Sektor penyempurnaan pengapian diteruskan dengan mengatur posisi fulser, dari standar nya digeser maju 1,5 derajat mendekati TMA searah jarum jam.

“Tapi, bawaan motor tak bisa diperas hingga menyentuh peak power, sebab rawan ngelitik, ”tutur Cak Mad.
Sebab, untuk saat ini perbandingan kompresi masih bermain tinggi di 13,6 : 1 dan wajib pakai avgas.

Beralih ke sektor silinder cop, hasil evaluasi pemakaian diameter katup sekarang lebih menurun menjadi 26 mm (in) dan 21,5 mm (ex). Tapi durasi noken berubah jadi naik hingga 278 derajat (in) dan 275 derajat (ex), melayani suplai gas segar yang dihasilkan Mikuni 24 mm Sudco. Dan pencapaian lifter katup dihasilkan hingga 8,9 mm dan dikawal pegas katup Jepang model single.


"Dan hasil uji coba, dalam pemakaian even masih belum ada penurunan tingkat kekenyalan pegas,” kata Andy manajernya. Sedang, kapasitas mesinnya ditopang piston Izumi berdiameter 54,5 mm. Dan transfer power mesinnya,


Cak Mad juga fokus pada gasingan bawah. Lewat pemakaian gigi 1(37-13),  disempurnakan perbandingan final

gear 13-43 untuk lintasan berkarakter stop and go. Sedang gigi 2 (34-16), masih dimanfaatkan untuk mendongkrak gasingan bawah, dengan power band lebih pendek. “Kalau gigi 3 standar dan gigi 4(23-20), dimanfaatkan untuk menggiring peak power agar lebih cepat nongol untuk memaksimalkan transfer kecepatan di top speed, ” pasti Cak Mad. | pid
 Jupiter Z '09 : FOKUS PENGAPIAN, AKSELERASI NGACIR

Yamaha Crypton 1996 Sidoarjo: DITENDANG PISTON IZUMI DISULUT CDI VEGA


User Rating: / 23
PoorBest 
Di kalangan tuner balap, piston Izumi yang memiliki karakter bisa menyesuaikan kemauan tuner. ”Pingin tinggi atap 2 mm hingga 2,5 mm gak masalah yang penting tidak mentok klep,” tukas M. Komarudin yang akrab disapa Vedo, sang tuner. Hal itu dilakukan agar Crypton lansiran 1996 bisa bersaing dengan motor 4 tak lain yang memiliki kubikasi 120 cc. ”Umumnya ketemu lawan di kawasan Porong, Blitar, Malang, Mojokerto, Jombang,” tukas Vedo.
Di tangan Vedo, sudut kompresi dipadatkan dengan jalan silinder head bawaanya dibubut 0,5 mm. Selanjutnya piston Crypton diganti Izumi berdiameter 55 mm yang didesain dome.

”Piston boleh besar untuk mengejar kompresi tinggi namun ingat kita harus pandai mengolah atap piston Izumi. Jangan sekali-kali mengepras silinder headpun terlalu banyak karena batas toleransinya hanya 2 mm,” tutur Vedo.


Ruang bakar wajib basah guna menghindari over heating dan detonasi. Solusinya karbu orsi Jupie Z diganti Karbu Keihin 28 yang diseting dengan main jet 120 serta pilot jet 60.


Khawatir putaran bawah lambat, final gear dipasang dengan perbandingan 13-36.

Masuknya gas segar dioperasikan noken as yang didesain memiliki lifter 7,2 mm dari hasil pemangkasan timing bebas 1,8 mm.

”Klep pake Sonic juga yaitu out 28 mm dan in 24 mm yang sesuai liftnya,” lanjut tuner team VOC yang bermarkas dikawasan Desa Balong Dowo Jl. Parikerit RT04/03 Candi, Sidoarjo.


Dengan pertimbangan tingginya bukaan katup orsi Jupie-Z, pegas katup digantinya produk Sonic juga. ”Dengan dimensi pegas lebih tinggi 1,8 mm secara otomatis jelas lebih kenyal di bagian buka tutup katup,” yakin Vedo.


Perangkat pengapian diaplikasi milik Yamaha Vega dengan mengusung model AC. Dan ini yang memantapkan Sudian sang joki memaksa membuka rpm tinggi yang mana khasiat pengapian Vega bagus di rpm 6000. ”CDI merujuk 5ER-10 berikut magnetnya,” ungkap Sudian yang memiliki bobot 60 kg mampu tembus 9,0 detik dijarak 201 M. | cand